Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia, atau yang
disingkat PORDASI merupakan satu-satunya organisasi induk
berkuda di Indonesia yang didirikan pada tanggal 9 Juni 1966
melalui musyawarah di Bandung dan disahkan melalui Surat
Keputusan Dirjen Olahraga pada tanggal 28 Oktober 1966 No.
016/tahun 1966. Sebagai anggota KONI (Komite Olahraga
Nasional Indonesia), PORDASI didirikan untuk membina,
mengembangkan, dan mengadministrasi olaraga yang
berkenaan dengan kuda di Indonesia
Logo PORDASI digunakan untuk setiap acara yang
bersifat kelembagaan dan kepengurusan baik
Pengurus Pusat, Pengurus Provinsi, Pengurus
Daerah, Pengurus Kabupaten, dan Pengurus Kota
Arti dan makna Logo Pordasi
Warna putih latar tulisan PORDASI
Melukiskan kesucian, kejujuran, dan
keluhuran budi perketi dari para
olahragawan berkuda.
Warna Hijau
Melukiskan kemakmuran & kesuburan Indonesia,
dan juga dalam mengembangkan peternakan
kuda untuk meningkatkan kuantitas & kualitas
kuda Indonesia.
Warna HItam
Melambangkan semangat yang
berkobar dan membaja dalam
mengejar cita-cita & prestasi
Rantai 5 Lingkaran
Melambangkan kekuatan suci dari 5
Pengprov PORDASI pendiri PP
PORDASI untuk menjaga keutuhan.
Bentuk Perisai
Representasi dari pertahanan untuk
menjaga keutuhan NKRI dan sejarah asal
mula olahraga berkuda sebagai pertahanan
dalam pasukan berkuda
Kuda Hitam menghadap ke kanan
Melambangkan dinamika olahraga dengan
segala aspeknya, yang dapat dikembangkan
untuk mendukung Sishankamrata
perubahan dari logo lama ke logo sekarang berdasarkan hasil Rakernas 2020 tgl 19-20 Mei 2020 yang dilakukan secara online melalui Zoom Meeting.
Logo PORDASI harus dijaga
porporsinya dengan seimbang
dan tidak diperkenankan
mengubah proporsi yang
sudah ditentukan
.
............. 4 CM ...........
Lebar minimal Logo
PORDASI adalah 4 cm
(perbandingan Tinggi 7: Lebar 6)