Endurance berkuda pertama dikembangkan pada awal tahun 1900 dari kesatuan militer berkuda kavaleri Inggris untuk menguji ketahanan menunggang kuda. Kuda-kuda diwajibkan untuk terus bergerak/berjalan selama 5 hari, 300 mil (483 km) dengan penunggang yang membawa sedikitnya 200 lbs. Pasukan berkuda Kavaleri Inggris memelopori untuk diuji menjadi salah satu cabang olahraga negara pada awal tahun 1950. Dari waktu ke waktu pada setiap kejuaraan adanya peningkatan waktu menjadi lebih cepat dengan jarak tempuh dan banyaknya peminat untuk menjadi penunggang sehingga pada tahun 1978 Federation Equestre Internationale (FEI), memasukan Endurance sebagai salah satu olahraga Internasional dan dunia dibawah organisasi internasional Equestrian untuk dipertandingkan dalam Olimpiade.
Pada Aniversary FEI yang ke-26 tahun 1982, ditetapkan Endurance menjadi salah satu disiplin FEI. Sejak tahun 1982 ada empat disiplin resmi dibawah Federasi equestrian Internasional. Kemajuan pesat semenjak Endurance menjadi disiplin FEI sampai tahun 2007.
Nomor Endurance semula hanya diikuti oleh 18 penunggang per tahun hingga tahun 1998 ketika. Kejuaraan dunia yang diselenggarakan di United Arab Emirates, ada 47 Negara yang datang dari seluruh penjuru dunia untuk bersaing. Kehadiran tersebut menunjukan kecenderungan Endurance berkembang dengan melihat antusias Negara-Negara dalam keikutsertaannya. Kecenderungan ini dibuktikan pada tahun 2005, ketika 353 penunggang yang berasal dari 49 Negara peserta ambil bagian pada kejuaraan internasional bersamaan dengan penyelenggaraan untuk nomor Jumping dan Eventing.
Endurance merupakan kompetisi melawan waktu untuk menguji kecepatan dan kemampuan ketahanan kuda, yang sekaligus diharapkan dapat menunjukkan pengetahuan si penunggang mengenai kecepatan dan penggunaan kudanya melalui lintas alam. Prestasi kuda yang ditunjukkan melalui berbagai macam permukaan dan halangan alam sangatlah penting untuk menentukan kepandaian berkuda si penunggang dan sikap kudanya sendiri.
Sebuah kompetisi terdiri dari berberapa tahap tergantung jarak tempuh. Setelah setiap tahap (maximal 40 km), diadakan inspeksi kesehatan hewan (vet chek) yang diatur sebagai gerbang veteriner yang menuju tempat pemberhentian untuk istirahat 30 menit sampai 40 menit yang diambil waktunya untuk vet chek (waktunya terhitung dari saat detak jantung kuda menunjukkan 64 detak/ menit; bila melebihi detak jatung maximal maka kuda dianggap diskualifikasi dan tidak dapat melanjutkan perjalanan berkaitan dengan kesejahteraan kuda). Tahap-tahap endurance dapat berlangsung hingga dua hari atau lebih.
Perjalanannya tidak boleh mengandung lebih dari 10 persen permukaan jalanan keras. Pada umumnya permukaan tanah bervariasi dengan permukaan rumput, lumpur, tanah, aspal, berbatuan, pasir/pesisir pantai tetapi lebih banyak menggunakan jalan permukaan tanah atau tidak keras, Bagian yang lebih sulit sebaiknya tidak terdapat di bagian akhir kompetisi.
Untuk kompetisi yang berlangsung lebih dari satu hari, rata-rata jarak minimum untuk pertandingan internasional biasa adalah 80 km dan dalam pertandingan resmi 100 km. Untuk kejuaraan satu hari, jaraknya biasanya 160 km (world cup) dengan waktu tempuh sekitar sepuluh sampai duabelas jam, di beberapa tempat ada juga menempuh jarak dari 50 -100 mil (satu mil = 1,6 km) dalam satu hari selama tiga hari.
Endurance race adalah semacam Pacuan Marathon Berkuda dimana seorang penunggang bersama seekor kuda menempuh jarak jauh (antara 20 km “Baby Race” sampai 160 km/ hari atau 2 hari à 100 km) dalam waktu sesingkat-singkatnya. Adapun titik pemberhentian yang ditentukan untuk minum (Water Point), inspeksi dan istirahat kuda. Peserta dibantu oleh tim pendukung atau Crew yang terdiri dari dua orang yang mengurusi kuda dan satu pengemudi kendaraan pendukung.
Yang penting adalah menjaga kondisi kuda agar ia dapat lulus pemeriksaan tim dokter hewan dimana detak jantung kuda tidak boleh melampaui 64 detak/ menit, kuda tidak boleh pincang, dehidrasi, anemia, kulit lecet/ sensitive dan kram atau kolik. Kuda yang menunjukkan tanda kelelahan dan kiranya kesehatannya terancam apabila ia melanjutkan pacuan, dieliminasi oleh tim veteriner dan keputusan mereka tidak dapat diganggu gugat.
Peserta yang menyelesaikan pacuan dalam waktu tersingkat dan dengan kuda berkondisi baik hingga 2 jam setelah pacuan berhenti dinyatakan menang.
Endurance dinilai sangat cocok untuk masyarakat berkuda Indonesia karena beberapa faktor, antara lain:
- Relatif lebih rendah biaya dan dengan fasilitas minim
- kuda apa saja dapat mengikutinya asal sehat
- kuda Indonesia, terutama asal Padang dan Sumba serta kuda-kuda militer sangat cocok untuk jenis olahraga ini yang menuntut ketahanan dan stamina kuda yang baik
- tidak memerlukan kuda bersilsilah, peralatan canggih atau mahal
- kemampuan equestrian tidaklah harus terlalu tinggi sehingga pemula segala umur pun dapat ikut serta asalkan ia dapat mengontrol kuda
- Kesempatan untuk berprestasi dan berpeluang besar untuk mendapatkan tempat di peta berkuda internasional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar