SELAMAT DATANG .. di blog goendurance Endurance Riding is Sport and Fun ....

Jangan pernah melarikan diri, jangan pernah letih dan jangan pernah putus asa. . . . (Winston Churchill)

"You're alive. Do something. The directive in life, the moral imperative was so uncomplicated. It could be expressed in single words, not complete sentences. It sounded like this: Look. Listen. Choose. Act."
- Barbara Hall -

01 November, 2013

Tips Berkuda jarak jauh endurance

 Sebagai pecinta kuda, kita mungkin berusaha mencari tempat di mana kita masih bisa berkuda atau berhubungan dengan kuda-kuda. Ada banyak tempat berlibur yang menawarkan wisata berkuda. Berlibur di peternakan kuda merupakan cara yang hebat bagi keluarga untuk bisa bersenang-senang, apalagi bisa menunggang. dan medan yang kita hadapi bervariasi. Sebelum berangkat treking, berikut ini beberapa tip yang bermanfaat agar anda merasa aman dan nyaman.

1. Siapkan perlengkapan yang wajib bagi penunggang kuda antara lain upayakan menggunakan Helm, jenis helm berkuda dapat dijumpai dan dijual ditoko yang khususnya menyiapkan perlengkapan kuda, pilih sepatu yang berhak bukan sepatu olahraga/ket/sepatu kanvas.

2. Upayakan anda sudah makan sebelumnya tetapi secukupnya dan jangan lupa sertakan minuman ringan biasanya air putih yang diselipkan dipinggang anda.

3. Kenali kuda yang akan ditunggangi, tanyakan kepada groom/pengurus kuda kebiasaan kuda atau usap-usap tangan anda diwajah atau leher kuda dengan tujuan agar anda dan kuda saling mengenal

4.  Aturlah panjang sanggurdi sehingga bagian bawah sanggurdi mengenai tulang pergelangan kaki anda ketika kaki anda menjuntai dengan longgar, biasanya sama dengan panjang pangkal lengan anda

5.  Memulai dengan melakukan pemanasan manusia dan kuda dimulai dengan berjalan/walk ataupun langkah derap/trot secara berlahan kemudian berhenti periksa kembali tali penguat badan/amben untuk dikencangkan secukupnya setelah itu coba dengan gerakan kuda berlari pelan/galop diakhiri secara perlahan sampai gerakan berjalan

6.  Siap untuk menjelajah, upayakan berangkat sampai selesai dengan berkelompok, dan dalam kelompok tersebut ada yang cukup mahir yang bertindak sebagai leader

7.  Usahakan tali kekang selama perjalanan tetap ketat rasa rasa mulut kuda, jangan dikendorkan untuk mencegah kuda mengalami loss balance
 
8.  Atur waktu beristirahat ditengah perjalanan 

9.  Selesai menunggang jangan lupa melaksanakan pelemasan untuk menghindari badan mengalami kram dan pegal.

Semoga tip ini berguna bagi setiap penunggang kuda terutama pemula dalam menghindari kemungkinan yang berakibat fatal terjadi.

22 Oktober, 2013

Kuda sebagai Sarana transportasi

Tidak terasa hampir satu tahun saya berdinas di Papua dan saya belum pernah melihat kuda ada disini kata senior banyak kuda di daerah merauke kuda yang beasal dari Sumba. Satu waktu saya akan pulang ke rumah saya melihat didaerah Skyland orang sini menyebut nama daerah itu yang masih di wilayah kota jayapura   ada seekor kuda sedang berkeliaran dan makan rumput disekitar situ dari lihat jenisnya, itu kuda jenis sandalwood atau lebih dikenal kuda Sumba, kesimpulan saya bahwa kuda bisa berkembang biak disini atau Papua.
 
     Kita mengenal di Papua ada wilayah pegunungan dengan udara dingin contohnya Wilayah pegunungan tengah Provinsi Papua atau daerah Wamena mempunyai kondisi topografis berbukit-bukit dengan masih adanya puncak salju abadi Gunung Carstens dan Taman Nasional Lorentz yang berhawa sejuk dengan pemandangan yang indah. Di wilayah pegunungan tengah ini bermukim kurang lebih sekitar 1,3 juta jiwa penduduk (mayoritas asli Papua) yang tersebar di 19 Kabupaten, terdiri dari 250-an distrik dengan 2000-an Kampung/Desa yang tersebar di area seluas + 250.000.000 Km2. Untuk mencapai wilayah pegunungan tengah dilakukan dengan naik pesawat terbang dari Jayapura atau dari Timika ke Wamena (ibukota Kabupaten Jayawijaya), dilanjutkan dengan jalan darat atau naik pesawat kecil ke kota kabupaten atau distrik disekitarnya yang masih memungkinkan dicapai dan sangat tergantung dengan cuaca. Namun, saat ini untuk mencapai pusat distrik atau kampung/desa di wilayah pegunungan tengah tersebut diatas sangat sulit karena sebagian besar belum ada jaringan jalan yang menghubungkan antardistrik dan antarkampung, kecuali jalan setapak untuk pejalan kaki, sehingga untuk mencapai suatu distrik ke distrik lain yang hanya berjarak sekitar 30 - 50 Km, bisa lebih dari satu atau dua hari karena berbukit.

Membangun jaringan jalan yang menghubungkan antar pusat-pusat distrik dan kampung/desa di wilayah pegunungan tengah dibutuhkan waktu lama dan biaya yang mahal. Selain itu, apabila menggunakan mobil sebagai sarana transportasi, maka akan membutuhkan BBM yang harganya sangat mahal (mencapai 5 x bahkan lebih dari harga normal), sehingga harga barang kebutuhan pokok lainnya di wilayah pegunungan tengah juga menjadi sangat mahal (misalnya harga semen per-zak di Wamena Rp.1.650.000,-
Dengan kondisi seperti itu, ada baiknya kalau ada alternatif  sarana transportasi yang lebih murah untuk dapat mengangkut barang dan orang antar Distrik atau Kampung/Desa  di wilayah pegunungan tengah Papua, sehingga harga barang kebutuhan pokok dapat lebih murah.

Bagaimana dengan alternatif ‘kuda’
Kuda adalah binatang yang sudah banyak dipakai sebagai sarana transportasi diatas bumi ini sejak berabad-abad lalu, baik sebagai ‘kuda tunggang’ untuk mengangkut orang dan ‘kuda beban’ untuk mengangkut barang. Mungkin perlu dipelajari ‘jenis kuda yang cocok untuk dapat hidup dengan iklim di wilayah pegunungan tengah Papua. Selain itu, kuda juga bisa dipakai sebagai hiburan, seperti untuk pacuan, wisata dan penarik kereta mainan anak-anak. Pasukan Kavaleri juga menggunakan kuda sebagai alat transportasi.

Kuda merupakan salah satu alternatif yang mungkin dapat dipilih sebagai alat sarana transportasi di wilayah pegunungan tengah yang berbukit-bukit dengan kondisi jaringan jalan tanah atau jalan setapak. Kuda tidak membutuhkan BBM yang mahal, karena cukup makan rumput atau makanan alamiah setempat yang mungkin banyak terdapat diwilayah pegunungan. Selain itu, ditinjau dari aspek lingkungan mungkin sangat sesuai karena tidak menimbulkan pencemaran gas CO2, bahkan kotorannya (faeces) dapat dibuat pupuk untuk tanaman. Namun demikian, kuda membutuhkan perawatan yang baik untuk kelangsungan hidupnya. Untuk itu, dibutuhkan proses perencanaan yang matang agar masyarakat setempat dapat menerima dan memanfaatkan kuda sebagai binatang yang berfungsi sebagai sarana transportasi.

Memanfaatkan kuda sebagai sarana transportasi di wilayah pegunungan tengah  Papua, dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut sebagai berikut:
  1. Dipilih beberapa lokasi distrik yang akan dijadikan percontohan awal, misalnya ditentukan 10 distrik dari beberapa Kabupaten yang lokasinya berdekatan dalam radius sekitar 100 Km, yang masih harus ditempuh dengan jalan kaki dari Wamena;
  2. Mendatangkan kuda dengan jenis yang cocok untuk hidup di wilayah pegunungan tengah Papua (misalnya 30 ekor terdiri 10 ekor jantan & 20 ekor betina), dengan tenaga pelatih khusus (misalnya diambil dari Pasukan Kavaleri atau dari peternakan kuda di Parompong – Jawa Barat) ;
  3. Pada tahap awal, sekitar 2 - 3 bulan, ke 30 ekor kuda tersebut dititipkan kepada Batalyon TNI-AD di Kabupaten Jayawijaya untuk penyesuaian iklim, pelatihan dan mendapatkan pemeliharaan; 
  4. Menyiapkan ke-10 distrik yang akan dibantu dengan masing-masing 3 ekor kuda (1 jantan & 2 betina),  kandang kuda dan tenaga perawatnya,  juga diadakan pelatihan kepada ‘aparat distrik’ yang akan diberi bantuan kuda tunggang/beban dengan tenaga pelatih khusus;
  5. Ditargetkan pada bulan ke-4 semua kuda sudah dapat dikirimkan ke-10 distrik yang telah dipersiapkan;
  6. Pada tahap awal, pemanfaatan kuda tersebut dapat dipakai sebagai alat transportasi untuk aparat distrik dalam kegiatan pelayanan masyarakat sehari-hari. Kemudian dapat dimanfaatkan untuk alat angkut barang antardistrik dan antar kampung/desa;
  7. Diharapkan dalam waktu 1 – 2 tahun kegiatan sarana transportasi dengan ‘kuda’ sudah dapat mulai dimanfaatkan oleh masyarakat setempat. Selanjutnya kuda  dapat menjadi alternatif sarana transportasi dan berfungsi dalam  kegiatan bisnis oleh masyarakat setempat.
sumber ref Gate Master UP4B

24 September, 2013

Tuan Rumah PON 2020 di Papua

Pemerintah Provinsi Papua bertekad menjadi tuan rumah pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX, yang akan berlangsung pada 2020. Target tersebut disampaikan Gubernur Papua Lukas Enembe saat memberikan sambutan peletakan batu pertama pembangunan Mimika Sport Complex di Jalan Caritas, Satuan Permukiman (SP) 2, Kampung Timika Jaya, Distrik Mimika Baru, Senin (2/9/2013).

"Olahraga merupakan harga diri bagi orang Papua, selain seni budaya," ujar Lukas tentang motivasinya membidik Papua menjadi tuan rumah PON XX pada 2020. Dia mengatakan, sudah banyak lahir atlet dari Bumi Cendrawasih yang mengharumkan nama bangsa ke dunia, apalagi atlet berprestasi di tingkat nasional. Kesebelasan Persipura yang menjadi juara ISL 2012/2013 pun dia sebut sebagai contoh torehan prestasi atlet dari Papua.



    Sebagai pencinta olahraga berkuda, dan saat ini sedang bertugas di Papua sangat merekomendasi bahwa  berkuda dapat menjadi salah satu cabang olahraga yang akan ditandingkan dalam PON 2020 nanti. Sebagai ilustrasi bahwa kawasan yang memadai dan reprensentatif untuk cabang berkuda dapat dilaksanakan di kawasan Sentani Komplek lebih tepatnya di Ifar gunung , 4 jenis disiplin equestrian dapat dilombakan disana. Disiplin Endurance adalah favorit saya maka Sentani sangat ideal untuk menyelenggarakan event ini, selain itu Sentani dikenal dengan danaunya yang sangat luas hampir 400 ribu hektar dan dikelilingi dengan bukit-bukit dengan pemandangan danau yang indah akan memanjakan mata bagi rider endurance. Kenapa Sentani? disamping yang telah disampaikan tadi bahwa di Sentani terdapat bandar udara Internasional yang sangat dekat dengan lokasi even yang memudahkan embarkasi dan debarkasi kuda melalui transportasi udara. Sedangkan melalui pelabuhan laut terletak di kota jayapura yang berjarak 40 km sebagai alternatif. Tidak salah kalau dari sekarang Papua telah mulai menyiapkan dukungan sarana dan prasarana dalam mempersiapkan PON 2020. Bagi pemerintah setempat berkeyakinan dengan menyelenggaran PON 2020 akan dapat meningkatkan dan menumbuhkan perekonomian masyarakat setempat dan akan menjadi pemicu terus lahirnya atlet berkualitas dari Papua.
Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak lama lagi di Propinsi Papua sudah terbentuk induk organisasi cabang berkuda yang berafiliasi kepada Equestrian Federation of Indonesia sehingga cabang berkuda menjadi salah satu cabang olahraga yang akan menjadi tontonan menarik bagi masyarakat Papua. Semoga.

23 Juni, 2013

Mencari kuda sampai pos perbatasan RI-PNG

   Sudah 8 bulan saya berdinas di ujung timur Indonesia, selama itu pula saya Jauh dari   kegiatan Berkuda yang boleh dikatakan tidak pernah lagi. Kuda Di  daerah ini Boleh dibilang tidak ada, Karena Memang  daerah ini memang Tidak Cocok untuk Berkembangbiaknya Kuda. Secara Umum Kondisi geografi Daerah Ini Merupakan daerah yang Terdiri Dari gunung Dan Lembah Serta Hutan Yang Masih Alami. Menemukan Rumput untuk Tambahan Makanan kuda barangkali Jarang Kita Temukan, Forget it. Pada Suatu Hari Di Hari Minggu, Saya dan Beberapa Rekan yang Datang Dari Jakarta Untuk Keperluan Dinas Berkesempatan Melihat Perbatasan Ri-png, perjalanan Membutuhkan 1,5 Jam Dengan Kondisi Jalan Yang Sudah Dihotmix Dan Jalanan yang Relatif Sepi. Kami Singgah di pos Skauw Yaitu pos RI yang Masih Di Wilayah RI Yang dijaga Anggota TNI Dari Kesatuan yonif 412/R Satuan Kostrad Yang dislokasinya Di Jawa Tengah, dengan Sigap dan
Baleho di Perbatasan RI - PNG
kesiapsiagaannya terpancar Dari Sorot Mata yang Gesit selalu Siap Setiap saat  menghadapi Bahaya dan kemungkinan sewaktu-waktu siap menghadapi serangan. Untuk Pertama Kali Menginjakkan Kaki Di wilayah Papua Nugini , beberapa moment diabadikan dengan menggunakan kamera Blackberry Yang dibawa masing-masing, Mulai pasang Aksi dan Sedikit bergaya Narsis... Klik,...gantian tukaran... selain Kami Ternyata Banyak Juga saudara-saudara Kita Yang Datang Dari Sulawesi, Kalimantan Dan Jawa Yang Khusus Untuk Sekedar Rekreasi Dan Melihat Panorama Indah Di Ujung Perbatasan..kita Bisa Melihat Panorama Laut Samudra Pacific yang terbentang Luas dan Pantai Wutung Dengan Ombak Dan Pasir Yang Indah .... Selama Satu Jam Kami Berada Disana dan Saatnya Kembali Menuju Jayapura ...
   Kuda Yang Saya Bayangkan Bisa Ditemukan Diperbatasan Tidak Saya Jumpai, Suatu Saat ada Sekelompkk Kuda Yang Bisa Hidup dan berkembangbiak di Sini Di Ujung Timur Indonesia...

     Malam Ini Bertepatan Dengan Malam Nisyfu Sya'ban Yang Jatuh Pada hari Ini... tidak Lama  Lagi Kita Akan Menjalani Bulan Ramadhan.... Mohon Maaf Lahir Dan Bathin

" Dari Ujung Timur Papua, kita pancarkan Damai untuk Indonesia"

buku tamu


ShoutMix chat widget

I'm Online


Raih jutaan rupiah dari bisnis 130 ribu