Putusan CAS (court of Arbitration for Sports), yang memenangkan
tuntutan Pordasi sebagai federasi nasional dari disiplin olahraga
equestrian di Indonesia, Juni lalu, kini sudah bisa tereksekusi.
Keputusan badan arbitrase olahraga di Swiss itu sudah
ditindaklanjuti FEI (Federation Equestre Internationale) dengan
mengembalikan hak Pordasi sebagai anggota FEI.
ebagaimana didalam website resmi FEI melalui www.fei.org telah dicantumkan nama PORDASI sebagai National Federation yang membina equestrian di Indonesia dan bergabung di grup VIII bersama Australia, China dan negara Asean lainnya.
Kepengurusan Pordasi yang dipimpin Eddy
Saddak, berharap putusan CAS serta FEI itu segera ditindaklanjuti pula
oleh KOI dengan mengembalikan hak-hak mereka sebagai pembina equestrian
di Tanah Air.
Kini Pordasi pun sudah mulai memikirkan dan mempersiapkan atlet serta
kuda yang akan diturunkan pada berbagai even internasional seperti
Olimpiade Brasil 2016, SEA Games 2017 Malaysia dan Asian Games 2018 di
Jakarta.
Pada event kedepan Pordasi akan merangkul untuk memaksimalkan semua pihak komunitas equestrian di Indonesia baik sebagai pemilik kuda maupun Rider untuk mengirimkan atlet dan kuda terbaik berdasarkan ranking dan prestasinya ke kejuaraan internasional melalui seleksi secara Fair dan Adil agar dapat memberikan prestasi dan mengharumkan nama Indonesia di dunia olahraga berkuda internasional.
Pada event kedepan Pordasi akan merangkul untuk memaksimalkan semua pihak komunitas equestrian di Indonesia baik sebagai pemilik kuda maupun Rider untuk mengirimkan atlet dan kuda terbaik berdasarkan ranking dan prestasinya ke kejuaraan internasional melalui seleksi secara Fair dan Adil agar dapat memberikan prestasi dan mengharumkan nama Indonesia di dunia olahraga berkuda internasional.
Harapan dari Pengurus Pordasi dan komunitas equestrian untuk dapat bersatu untuk membangun kembali kebersamaan yang pernah terjalin dan melupakan perbedaan yang pernah terjadi.