SELAMAT DATANG .. di blog goendurance Endurance Riding is Sport and Fun ....

Jangan pernah melarikan diri, jangan pernah letih dan jangan pernah putus asa. . . . (Winston Churchill)

"You're alive. Do something. The directive in life, the moral imperative was so uncomplicated. It could be expressed in single words, not complete sentences. It sounded like this: Look. Listen. Choose. Act."
- Barbara Hall -

22 Oktober, 2013

Kuda sebagai Sarana transportasi

Tidak terasa hampir satu tahun saya berdinas di Papua dan saya belum pernah melihat kuda ada disini kata senior banyak kuda di daerah merauke kuda yang beasal dari Sumba. Satu waktu saya akan pulang ke rumah saya melihat didaerah Skyland orang sini menyebut nama daerah itu yang masih di wilayah kota jayapura   ada seekor kuda sedang berkeliaran dan makan rumput disekitar situ dari lihat jenisnya, itu kuda jenis sandalwood atau lebih dikenal kuda Sumba, kesimpulan saya bahwa kuda bisa berkembang biak disini atau Papua.
 
     Kita mengenal di Papua ada wilayah pegunungan dengan udara dingin contohnya Wilayah pegunungan tengah Provinsi Papua atau daerah Wamena mempunyai kondisi topografis berbukit-bukit dengan masih adanya puncak salju abadi Gunung Carstens dan Taman Nasional Lorentz yang berhawa sejuk dengan pemandangan yang indah. Di wilayah pegunungan tengah ini bermukim kurang lebih sekitar 1,3 juta jiwa penduduk (mayoritas asli Papua) yang tersebar di 19 Kabupaten, terdiri dari 250-an distrik dengan 2000-an Kampung/Desa yang tersebar di area seluas + 250.000.000 Km2. Untuk mencapai wilayah pegunungan tengah dilakukan dengan naik pesawat terbang dari Jayapura atau dari Timika ke Wamena (ibukota Kabupaten Jayawijaya), dilanjutkan dengan jalan darat atau naik pesawat kecil ke kota kabupaten atau distrik disekitarnya yang masih memungkinkan dicapai dan sangat tergantung dengan cuaca. Namun, saat ini untuk mencapai pusat distrik atau kampung/desa di wilayah pegunungan tengah tersebut diatas sangat sulit karena sebagian besar belum ada jaringan jalan yang menghubungkan antardistrik dan antarkampung, kecuali jalan setapak untuk pejalan kaki, sehingga untuk mencapai suatu distrik ke distrik lain yang hanya berjarak sekitar 30 - 50 Km, bisa lebih dari satu atau dua hari karena berbukit.

Membangun jaringan jalan yang menghubungkan antar pusat-pusat distrik dan kampung/desa di wilayah pegunungan tengah dibutuhkan waktu lama dan biaya yang mahal. Selain itu, apabila menggunakan mobil sebagai sarana transportasi, maka akan membutuhkan BBM yang harganya sangat mahal (mencapai 5 x bahkan lebih dari harga normal), sehingga harga barang kebutuhan pokok lainnya di wilayah pegunungan tengah juga menjadi sangat mahal (misalnya harga semen per-zak di Wamena Rp.1.650.000,-
Dengan kondisi seperti itu, ada baiknya kalau ada alternatif  sarana transportasi yang lebih murah untuk dapat mengangkut barang dan orang antar Distrik atau Kampung/Desa  di wilayah pegunungan tengah Papua, sehingga harga barang kebutuhan pokok dapat lebih murah.

Bagaimana dengan alternatif ‘kuda’
Kuda adalah binatang yang sudah banyak dipakai sebagai sarana transportasi diatas bumi ini sejak berabad-abad lalu, baik sebagai ‘kuda tunggang’ untuk mengangkut orang dan ‘kuda beban’ untuk mengangkut barang. Mungkin perlu dipelajari ‘jenis kuda yang cocok untuk dapat hidup dengan iklim di wilayah pegunungan tengah Papua. Selain itu, kuda juga bisa dipakai sebagai hiburan, seperti untuk pacuan, wisata dan penarik kereta mainan anak-anak. Pasukan Kavaleri juga menggunakan kuda sebagai alat transportasi.

Kuda merupakan salah satu alternatif yang mungkin dapat dipilih sebagai alat sarana transportasi di wilayah pegunungan tengah yang berbukit-bukit dengan kondisi jaringan jalan tanah atau jalan setapak. Kuda tidak membutuhkan BBM yang mahal, karena cukup makan rumput atau makanan alamiah setempat yang mungkin banyak terdapat diwilayah pegunungan. Selain itu, ditinjau dari aspek lingkungan mungkin sangat sesuai karena tidak menimbulkan pencemaran gas CO2, bahkan kotorannya (faeces) dapat dibuat pupuk untuk tanaman. Namun demikian, kuda membutuhkan perawatan yang baik untuk kelangsungan hidupnya. Untuk itu, dibutuhkan proses perencanaan yang matang agar masyarakat setempat dapat menerima dan memanfaatkan kuda sebagai binatang yang berfungsi sebagai sarana transportasi.

Memanfaatkan kuda sebagai sarana transportasi di wilayah pegunungan tengah  Papua, dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut sebagai berikut:
  1. Dipilih beberapa lokasi distrik yang akan dijadikan percontohan awal, misalnya ditentukan 10 distrik dari beberapa Kabupaten yang lokasinya berdekatan dalam radius sekitar 100 Km, yang masih harus ditempuh dengan jalan kaki dari Wamena;
  2. Mendatangkan kuda dengan jenis yang cocok untuk hidup di wilayah pegunungan tengah Papua (misalnya 30 ekor terdiri 10 ekor jantan & 20 ekor betina), dengan tenaga pelatih khusus (misalnya diambil dari Pasukan Kavaleri atau dari peternakan kuda di Parompong – Jawa Barat) ;
  3. Pada tahap awal, sekitar 2 - 3 bulan, ke 30 ekor kuda tersebut dititipkan kepada Batalyon TNI-AD di Kabupaten Jayawijaya untuk penyesuaian iklim, pelatihan dan mendapatkan pemeliharaan; 
  4. Menyiapkan ke-10 distrik yang akan dibantu dengan masing-masing 3 ekor kuda (1 jantan & 2 betina),  kandang kuda dan tenaga perawatnya,  juga diadakan pelatihan kepada ‘aparat distrik’ yang akan diberi bantuan kuda tunggang/beban dengan tenaga pelatih khusus;
  5. Ditargetkan pada bulan ke-4 semua kuda sudah dapat dikirimkan ke-10 distrik yang telah dipersiapkan;
  6. Pada tahap awal, pemanfaatan kuda tersebut dapat dipakai sebagai alat transportasi untuk aparat distrik dalam kegiatan pelayanan masyarakat sehari-hari. Kemudian dapat dimanfaatkan untuk alat angkut barang antardistrik dan antar kampung/desa;
  7. Diharapkan dalam waktu 1 – 2 tahun kegiatan sarana transportasi dengan ‘kuda’ sudah dapat mulai dimanfaatkan oleh masyarakat setempat. Selanjutnya kuda  dapat menjadi alternatif sarana transportasi dan berfungsi dalam  kegiatan bisnis oleh masyarakat setempat.
sumber ref Gate Master UP4B

buku tamu


ShoutMix chat widget

I'm Online


Raih jutaan rupiah dari bisnis 130 ribu