SELAMAT DATANG .. di blog goendurance Endurance Riding is Sport and Fun ....

Jangan pernah melarikan diri, jangan pernah letih dan jangan pernah putus asa. . . . (Winston Churchill)

"You're alive. Do something. The directive in life, the moral imperative was so uncomplicated. It could be expressed in single words, not complete sentences. It sounded like this: Look. Listen. Choose. Act."
- Barbara Hall -

25 September, 2010

Peningkatan kualitas genetika kuda Kavaleri TNI AD

Upaya peningkatan kualitas kuda kavaleri TNI AD tentunya harus selalu mengacu kepada visi dan misi satuan kavaleri berkuda dalam menjamin keberhasilan penyelesaian tugas dan kesinambungan produtivitas kuda2 tunggang KAVAD yg berkualitas. Satuan Kavkud akan berperan sebagai penanggung jawab tehnis terhadap upaya tercapainya peningkatan kualitas kuda2 tungang Kavad ini, secara bertahap harus segera menentukan langkah2 kegiatan sesuai arah pembinaan yg telah ditetapkan. Program pengembangan kuda kavaleri nantinya harus diarahkan pada peningkatan kualitas genetika kuda tunggang kavad minimal mencapai 150 cm tinggi pundak kuda. Semakin tinggi pundak kuda akan diperoleh postur tubuh dan performance kuda yang baik sekaligus mempunyai daya tahan endurance yang tinggi.
Pengembangan kuda Kavad melalui program perkawinan silang (cross breeding,merupakan alternatif upaya yang dilaksanakan untuk mendapatkan keturunan kuda yang mempunyai karakter/sifat yang jauh berkualitas dari masing2 induk atau pejantan.
Metode cross breeding merupakan alternatif pilihan yang paling murah dan menguntungkan. Kita bisa melihat keberhasilan peternak2 di Tompaso, Minahasa yang sudah melakukan croos breeding dengan melakukan kawin silang antara kuda manado dan kuda jenis thorougbred luar negeri 10-15 tahun silam dan saat ini telah menampakkan hasilnya dengan performance kuda lebih baik, apakah dari tingginya, daya tahan, kecepatan..tergantung kuda jenis apa yang diinginkan.

Bagaimana melakukannya?

Mulanya disiapkan beberapa ekor kuda betina lokal/luar antara umur 5-8 tahun dan disebut sebagai generasi 0(G), kemudian dikawinkan dengan pejantan unggul/kuda luar yang telah disiapkan. Hasil dari persilangan tersebut kan menghasilkan kuda generasi kesatu (G1)dengan kandungan darah berbanding sama 50% baik lokal dan pejantannya dan tinggi pundak bertambah lk 5 cm . Pada proses selanjutnya kuda betina generasi 1(G1) setelah berumur 3-4 th dikawinkan dengan pejantan unggul lainnya, untuk menghasilkan kuda generasi 2 (G2)dengan kandungan darah lokal tinggal 25% serta pertambahan tinggi pundak lk 5 cm,...kemudian kuda betina yg sudah berumur 3-4 dari generasi 2 dikawinkan dengan penjantan unggul yang lainnya untuk mendapatkan keturunan generasi 3 (G3) dengan kanduangan darah lokal menjadi 12,5%. Kuda hasil kawin silang generasi ketiga (G3) sudah akan mewarisi sifat-sifat/darah unggul dari darah pejantannya sebesar 87,5% dan darah dari induk aslinya tinggal 12,5% dengan pertambahan tinggi pundak lk 5 cm lagi. Kuda G3 ini nantinya yang akan menjadi standar Kuda Kavaleri, karena kuda jantan atau betina pada generasi ketiga (G3) sudah dianggap cukup baik dan layak untuk dijadikan bibit induk. Program kawin silang yang dilaksanakan sebaiknya dibatasi sampai generasi ke empat (G4) karena prosentase darah dari pejantan sudah mencapai 93,7% dan sudah cukup mewarisi sifat2 pejantan dengan estimate pertambahan tinggi pundak mencapai 15-20 cm pada kurun 12-15 tahun... demikian pula pada G3 dan G4, kuda-kuda tersebut sudah dapat menyesuaikan dengan iklim dan alam Indonesia.....selamat mecoba.

1 komentar:

bala turangga kav97 mengatakan...

ASS...MAS...KAMI MENCOBA MEMBUAT TULISAN UNTUK TULISAN AKHIR KULIAH S2 KAMI YANG KAMI BERI JUDUL PENGARUH KUALITAS KUDA MILITER KAVALERI TERHADAP KEMAMPUAN MENUNGGANG KUDA PRAJURIT KAVALERI BERKUDA....MOHON DOANYA SEMOGA TULISAN INI DAPAT MENINGKATKAN KONDISI KUDA YANG KITA BANGGAKAN...SERTA DIBERI KELANCARAN DALAM PENULISAN...AMIN..(BALA TURANGGA HENDRA)

buku tamu


ShoutMix chat widget

I'm Online


Raih jutaan rupiah dari bisnis 130 ribu